Jumat, 02 September 2011

Pindad SS2-V5 assault rifle

Pindad SS2-V4 assault / para-sniper rifle

Pindad SS2-V2 assault rifle with Pindad-made 40mm grenade launcher

SS2, singkatan dari Senapan Serbu 2, adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang, merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1. SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, memiliki berat yang lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg, sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg. Pada tahun 2006, TNI-AD membeli 10.000 pucuk senapan SS2



SS1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1, senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI. Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.

Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.
SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC Standard Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC Short Model 7000). Kedua varian diatas dilengkapi dengan barrel yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat).

Varian

* SS1-V1 Varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat.
* SS1-V2 Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.
* SS1-V3 Varian standar dengan popor tetap.
* SS1-V4 Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop.
* SS1-V5 Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, paukan garis belakang, dan pasukan khusus.
* SS1-R5 Raider Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS1-R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan.
* SS1 seri M Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando.
* Sabhara V1-V2 Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7.62 x 45 mm PT Pindad.

Panzer Anoa PT.Pindad

Jangan sangka Indonesia tak mampu membuat ALUSISTA untuk persenjatan TNI. ini suatu bukti bahwa kita bisa untuk merancang persenjata sendiri.

 


Embargo alat utama sistem senjata (alutsista) TNI oleh Amerika Serikat memompa Indonesia untuk mampu memproduksi alutsista produk sendiri. PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad), perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial, membuktikan itu. Pabrik senjata satu-satunya di Asia Tenggara, itu kni memiliki sejumlah produk unggulan. Satu di antaranya adalah Panser Anoa 6x6.

Anoa adalah kendaraan tempur pengangkut personel serba guna (Armored Personnel Carrier/APC) 6x6 Anoa. Kendaraan lapis baja itu memiliki sistem penggerak roda simetris yang dirancang khusus untuk TNI AD, khususnya kavaleri.

Panser itu dapat mengangkut 10 personel dengan tiga kru, satu komandan, dan satu "gunner" yang berada di atap. Panser itu juga dilengkapi dengan "mounting" senjata cal. 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.

Nama Anoa sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di Pulau Sulawesi. Anoa menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser ini. Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Prancis. Panser Anoa berkekuatan 320 tenaga kuda dengan mesin 7.000 cc.

Diproduksi sejak 2003, panser itu sudah dipakai pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Panser itu mampu melaju hingga 90 kilometer per jam. Anoa tercepat di kelasnya. Hanya butuh delapan detik bagi Anoa untuk berakselerasi dari nol hingga 60 kilometer per jam. Bobot 12 ton tidak menghambat Anoa bergerak lincah di segala medan.

Anoa mampu melompati parit selebar 1 meter,  melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat dan melintasi aneka rintangan. Suspensinya juga terbilang empuk jenis independent modular dan torsion bar. Selain itu, sistem navigasi generasi terbaru ditambah alat komunikasi anti-jamming melengkapi interior panser ini. Anoa berbelok dengan menggerakkan sepasang roda depan dan sepasang roda tengah. Walau dengan ban terkoyak peluru sekalipun, Anoa masih bisa bergerak sejauh 80 kilometer.

Tubuh panser tidak bisa dibentuk dari sembarang baja. Anoa menggunakan baja khusus setebal 10 milimeter, kebal dari sebagian besar peluru. Tak hanya itu, Anoa kedap air sehingga mampu menyeberangi sungai. Persenjataan yang sudah terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Granade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.

Menurut catatan dari laman indonesiaproud, selain Malaysia, Timor Leste, Nepal, dan Afrika Selatan juga sudah memesan panser yang dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh ahli-ahli Indonesia. Pesanan terbanyak datang dari Kerajaan Oman sebanyak 200 unit. Sementara, Nepal memesan 30 unit. Sampai kini, Chile dan Portugal masih melakukan negosiasi pemesanan.

Dengan kehadiran Anoa, PT Pindad telah mengukuhkan bahwa Indonesia sebagai penghasil panser terbaik di kawasan Asia Tenggara. Tidak itu saja. Hasil dari Pindad juga antara lain adala senapan serbu yang sangat baik bersetandar NATO, seperti SS1 dan SS2 yang menjadi senapan standar TNI. Peluru buatan Pindad pun laris di pasar dunia. Tak tanggung-tanggung, Amerika Serikat pun pernah memesan 10 juta peluru untuk memenuhi kebutuhan tentaranya.



Kamis, 01 September 2011

Tujuan Saya

nama saya Andony Rexy Anggriawan, saya punya mimpi yg blum tercapai dan akan saya capai degan kerja keras. Tujuan saya setelah lulus dari SMA7Bekasi adalah, mendaftarkan diri sebagai prajurit TNI di salah satu kesatuan, mungkin saya akan daftar di kesatuan TNI-AD.



entah mengapa saya ingin sekali bergabung di dunia Militer, yg menurut orang itu pekerjaan yg menyiksa. Atau karna ayah saya seorang Sersan di kesatuan Korps Marinir.

Tapi mnurut saya tidak, saya mendaftar sebagai prajurit karna ingin mengemban tugas menjaga kedaulatan NKRI dengan cara bergabung di keMiliteran. itulah alasan saya ingin mendaftar di kesatuan ''Baret Hijau'' Tersebut.

satu mimpi saya lagi adalah, saya ingin bergabung menjadi tentara perdamaian dunia (PBB, GARUDA UNIFIL) itu mimpisaya.

semoga setelah lulus nanti saya mampu bergabung di Militer,jadi mohon doanya

                                                                                                IS MY DREAM AND MY LIFE